medianusantara-news.com - Dalam beberapa hari terakhir, muncul kabar mengenai serangan siber yang diduga menyasar Bank Rakyat Indonesia (BRI). Serangan ini disebut-sebut melibatkan sebuah ransomware bernama Bashe. Namun, apa sebenarnya Bashe ransomware dan bagaimana dampaknya?
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban, sehingga data tersebut tidak bisa diakses hingga korban membayar tebusan. Bashe ransomware diduga merupakan salah satu varian baru yang dirancang untuk menyerang institusi keuangan dengan cara menyusup ke jaringan internal.
Menurut pakar keamanan siber, Bashe ransomware memiliki kemampuan untuk menyebar melalui email phishing yang berisi lampiran atau tautan berbahaya. Setelah menginfeksi, ransomware ini akan mengenkripsi data penting di server dan menampilkan pesan tebusan yang biasanya meminta pembayaran dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin.
BRI, melalui pernyataan resminya, menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki dugaan serangan tersebut. "Keamanan data nasabah adalah prioritas utama kami. Kami telah menerapkan protokol pengamanan dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan keamanan sistem," ujar pihak BRI dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai dampak serangan atau jumlah data yang mungkin telah terdampak. Pakar menyarankan agar nasabah tetap waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan di akun mereka.
Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga turun tangan untuk melakukan investigasi. Kepala BSSN, Hinsa Siburian, mengimbau agar lembaga keuangan lainnya memperkuat sistem keamanan mereka guna mencegah serangan serupa.
“Ransomware seperti Bashe ini bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap email atau pesan yang mencurigakan,” ujar Hinsa.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan bagaimana serangan tersebut terjadi dan langkah apa yang akan diambil untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Social Media