medianusantara-news.com - Kasus pungutan liar (pungli) kembali mencoreng sektor pariwisata, kali ini terjadi di kawasan Ranu Regulo, sebuah destinasi wisata alam di kaki Gunung Semeru. Beberapa wisatawan melaporkan adanya oknum yang meminta biaya tambahan secara tidak resmi, menyebabkan keresahan di kalangan pengunjung.
Menurut salah satu pengunjung, pungli dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai petugas keamanan kawasan. Mereka memungut uang dengan dalih biaya parkir tambahan dan tiket masuk, meskipun wisatawan sudah memiliki tiket resmi.
"Awalnya kami tidak curiga karena mereka terlihat seperti petugas resmi. Namun, setelah saya bertanya ke pihak pengelola, ternyata itu tidak benar," ungkap salah satu wisatawan yang enggan disebutkan namanya.
Pihak pengelola Ranu Regulo menyatakan bahwa mereka tidak pernah menetapkan biaya tambahan di luar tiket resmi yang dikeluarkan. Mereka juga mengimbau wisatawan untuk melaporkan setiap kejadian serupa agar dapat ditindaklanjuti.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini karena merusak citra pariwisata di kawasan ini. Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangani masalah ini," ujar seorang perwakilan pengelola.
Kepolisian setempat kini tengah menyelidiki kasus tersebut dan berjanji untuk meningkatkan pengawasan di lokasi wisata agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus pungli ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan pengawasan ketat di lokasi wisata untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung. Wisatawan juga diimbau untuk selalu berhati-hati dan memeriksa keabsahan setiap pungutan yang diminta.
Social Media